Seni Gamelan, Ning..nong..ning...Gung...

Ketika kita berbicara mengenai seni dan budaya di Indonesia, maka kita akan teringat dengan satu kesenian musik yang kita kenal dengan kesenian gamelan. Seni gamelan di Indonesia berkembang di beberapa tempat di nusantara khususnya jawa dan sekitarnya seperti Jawa, Sunda, Bali, Bugis dan lainnya. Belum ada kejelasan tentang sejarah asal-usul munculnya gamelan. Diperkirakan kesenian ini berrkembangan sejak orang-orang membuat kentongan, rebab, gesekan tali atau bambu tipis yang bernada, hingga akhirnya dikenal alat musik dari logam.

Seni musi gamelan di setiap daerah memiliki karakter yang khas. Misalnya seni gamelan Jogyakarta memiliki kekhasan gamelan Jawa. Seni gamelan Jawa ini cenderung memainkan nada yang lebih lembut dan ‘slow’ jika dibandingkan dengan yang lainnya. Berbeda dengan seni gamelan Bali yang cenderung rancak atau seni gamelan Sunda yang iramanya mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Adanya perbedaan ini tergantung pada penuangan filsafah pandangan hidup masing-masing etnis.

Bagi masyarakat Jawa, musik gamelan adalah abstraksi pandangan hidup yang bertumpu pada keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam bertutur kata dan bertindak, serta toleransi antar sesama. Pandangan hidup ini seolah terpampang seiring saat ‘sang seniman’ menarik tali rebab dengan sedang, berpadu dengan bunyi kenong yang seimbang, saron, kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.

Kesenian musik gamelan terus berkembang dengan pesat. Masyarakat local, khusunya jawa bagian timur sangat menggemari kesenian ini. Hingga pada perkembangan selanjutnya kesenian musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.

Saat ini seni musik gamelan tidak hanya berkembang di Indonesia tetapi juga diminati masyarakat mancanegara. Ternyata, seni gamelan di negara barat tidak hanya dijadikan sebagai inspirasi untuk mengembangkan musik-musik barat, tetapi juga diajarkan ke berbagai organisasi dan lembaga bahkan di penjara-penjara seperti di Inggris. Para seniman barat mulai berpikir untuk mengembangkan suatu seni sebagai tradisi untuk mencari jati diri bangsa. Untuk itu tidak mengherankan kalau para musikus barat dalam mencari jati dirinya banyak yang berpaling ke budaya timur yang masih asli.

Gamelan sungguah telah menularkan keelokan irama yang mendalam bagi masyarakat dunia. Tak ayal jika gamelan kini dapat dijumpai dimana-mana. Bahkan konon katanya, di Amerika Serikat (AS) ada 500 perangkat gamelan lebih, di Ingris, Jepang ada sekitar 100 perangkat gamelan dan ada di Australia, Jerman, perancis dan bahkan di Singapura hampir tiap Sekolah Dasar memiliki gamelan.

Inilah kesenian kita. Hebat bukan? Kitalah pemilik kesenian gamelan. Mari kita lestarikan warisan bangsa ini. Jangan sampai kita tertinggal oleh para ‘peminjam’ kesenian kita…


Silakan berkunjung ke http://kreatif09.blogspot.com dan berikan komentar Anda. Masukan yang Anda berikan bermanfaat untuk pembelajaran saya. Terima kasih.

5 komentar:

Asdan'sbacktonature said...

Selamat ! Dpt Laptop euy blognya.

Lusi said...

Hai, salam kenal ya, Anda sepertinya suka sekali dengan warisan budaya kita ya?

Anton said...

Memang gamelan suaranya unik. merdu juga...
Pantesan waktu maen wayang orang-orang betah maen gamelan, asyik kali ya.. he

The Clicker said...

Memang asyik maen gamelan iut... saudara-saudara saya banyak yang gemar maen gamelan. Jadi memang tak heran kalau semalaman pun kita bakalan kuat kalau dengerin atau mainkan gamelan, contohnya ya pas wwaktu maen wayang. Ulasanya cukup menarik...

Anam, M. K. said...

Gamelan itu memang suaranya lembut jadi enak kalu didengarkan. Bahkan menurut saya, musik karawitan pake gamelan itu paling asyik dipake sebagai musik pengantar tidur.
makasih atas komentarnya ya...

Post a Comment

My Contract

Hire Me Direct Hire Me Direct

My Friends' Picture

My Seo Stat

.........

Blog Contest

Alnect computer Blog Contest