Blangkon, Tutup Kepala Tradisi Kita...

Dulu, leluhur orang jawa (termasuk beberapa daerah seperti Bali dan Madura) gemar memanjangkan rambutnya. Tak terbatas rakyat biasa atau orang-orang istana. Bahkan sebagian orang yang mempunyai “kadigadayaan” cenderung berambut panjang. Dalam kehidupannya sehari-hari mereka kadang menata kerpian rambutnya hanya dengan sebuah ikat.

Ikat kepala orang jawa jaman kuno tidak jauh beda dari ikat kepala orang bali atau madura. Ikat itu beruapa kain segitiga yang dilipat-lipat menyerupai sabuk, kemudian dibelitkan ke sekeliling kepala sehingga mengikat rambut panjangnya, tanpa menutupi ubun-ubun. Pada ujung ikatan dibentuk simpul pengikat yang diletakkan di depan atau di belakang.


Seiring perkembangan budaya kemudian dikenallah Blangkon. Blangkon merupakan penutup kepala (seperti topi) yang dibuat dari kain batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Terdapat beberapa tipe blangkon termasuk di dalamnya ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang dikenal dengan “Mondholan”. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.Blangkon dengan mondholan ini masih banyak kita jumpai pada Blangkon khas Jogjakarta. Sedangkan di daerah lain seperti Suarakrta blangkon tidak lagi dilengkapi dengan mondholan, hanya dilengkapi dengan suatu tanda yang merepresentasikan suatu bentuk mondholan.


Silakan berkunjung ke http://kreatif09.blogspot.com dan tinggalkan komentar Anda. Komentar yang Anda berikan penting untuk pengembangan blog ini. Terima kasih

4 komentar:

gondho said...

Btw, blangkon itu memang unik ya.... kayak topi tapi sahaja. sahaja tapi artistik... gmana ya menggambarkannya.. intinya lembut, tapi keren..

Lusi said...

Mw dong blangkonnya.. he

Anam, M. K. said...

Gondho, benar itu... Blangkon memang sederhana tapi keren. Kalau pake blangkon ga malu-maluin kok. Jadi untuk warisan yang satu ini kita lestarikan juga yuk...!!

Untuk Lusi, waduh,... maaf ya ga bisa ngasih blangkonnya... He

Hafis said...

Saya cuba mengenali lebih mendalam megenai sejarah yang berkaitan dengan pakaian kebanggan jawa ini. Saya juga amat berbangga untuk menceritakannya kepada masyarakat saya mengenai sejarah keturunan saya sendiri yang telah lama serta tidak dimaklumkan sejak kelahiran.
Waris-waris saya juga yang tahu berkaitan dengan perkara ini juga sudah pergi meninggalkan dunia ini.

Post a Comment

My Contract

Hire Me Direct Hire Me Direct

My Friends' Picture

My Seo Stat

.........

Blog Contest

Alnect computer Blog Contest